Header Ads

Seleksi Mahasiswa Berprestasi Kurang Sosialisasi

Lengkong Besar, BPPM -- FISIP, Universitas Pasundan, Rabu (11/11), telah dilaksanakan seleksi calon mahasiswa berprestasi. Hanya saja, Sosialisasi seleksi calon mahasiswa berprestasi dilakukan secara mendadak.

Hal ini dikatakan Cindy, mahasiswa jurusan HI '07, “karena dadakan, saya tahunya di telepon malam-malam dua hari sebelum acara mulai,” katanya. Dengan sifat yang mendadak, Cindy pun tidak mempunyai persiapan khusus dalam seleksi yang dilaksanakan pihak fakultas. Saat ditanya mengenai untuk apa seleksi yang diselenggarakan pihak fakultas, Cindy mengaku kurang mengetahui. “mungkin untuk ulang tahun Unpas (Diesnatalis-Red),” terangnya.

Hal yang sama di ungkapkam Michael, mahasiswa jurusan komunikasi '07, menurutnya sosialisasi seleksi mahasiswa berprestasi kurang. Selain itu standar pemilihan mahasiswa acara pun tidak jelas. “kalo saya dipilih langsung sama ketua jurusan komunikasi,” katanya.

Berbeda dengan Cindy dan Michael, Soni, mahasiswa AN '07, mengaku sudah mengetahui informasi mengenai seleksi mahasiswa berprestasi dua minggu sebelumnya. Karena telah mengetahui informasi ini, Soni pun mengaku hanya butuh dua hari dalam menyusun karya tulisnya. “Udah ada bahannya, jadi tinggal nyusun aja,” katanya tegas. Ia pun menambahkan, acara untuk mahasiswa berprestasi bisa menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan pihak fakultas.

Sebagai tim penguji dalam penyeleksian, Rasman Sonjaya, Kajur Komunikasi berpendapat, “acaranya sudah bagus karena ada tim seleksi dan lebih objektif,” jelasnya. Hanya saja, ia menyayangkan acara seleksi calon mahasiswa berprestasi ini kurang sosialisasi. “Itu (Sosialisasi yang kurang-Red) menjadi kesulitan untuk menyeleksi mahasiswa di tingkat jurusan,” ungkapnya saat di temui di ruang jurusan. Masih menurut Rasman, sosialisasi beasiswa selalu terlambat dilakukan pihak fakultas maupun universitas.

Terkait ucapan Rasman Sonjaya mengenai kurang sosialisasinya acara, Iwan Gunawan, tim penguji sekaligus Kajur HI, mengatakan, karena tidak adanya standar verifikasi, ia memberikan solusi dalam memilih mahasiswa berprestasi kepada jurusannya. “IPK tertinggi, mahasiswa bisa membuat makalah dan aktif di organ ekstra kampus menjadi pedoman yang diambil pihak jurusan,” terangnya.

Menanggapi permasalahan di atas, Deden Ramdhan, PD III, menuturkan, memang sosialisasi yang dilakukan unibersitas ke fakultas mendadak. “Misalnya, acara hari senin sosialisasi yang ada baru hari jum'at,” ungkapnya. selain itu, yang menjdai kendala kurangnya sosialisasi menurutnya ialah birokrasi universitas ke fakultas. Ia pun berharap, semoga wakil dari FISIP dapat trerpilih di tingkat universitas.[]Riky.

No comments