Sambut KAA ke-60, Sejarah Jangan Cuma Dimonumenkan
Lengkong Besar, BPPM -- Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang jatuh pada 18 April mendatang disambut oleh Mahasiswa Hubungan Internasional. Melalui kegiatan film screening yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMHI) “The Reflection of The 1955 Asian African Conference and Beyond”, serta Talk Show Global Leadership yang langsung menghadirkan mahasiswa asal Afrika di ruang rapat Dekanat FISIP Unpas, Jumat (10/4).
Dalam acara yang merupakan kerjasama dengan pihak Museum Konferesnsi Asia Afrika (MKAA) itu, mahasiswa diberikan tontonan film pendek sejarah Konferensi Asia-Afrika sekaligus membahas lebih dalam mengenai hubungan antar negara di Asia dan Afrika bersama Desmond Satria Andrian, perwakilan dari MKAA.
Nsikan Ekuere,
mahasiswa S-2 asal Afrika yang juga hadir sebagai pemateri talk show
mengapresiasi acara tersebut. “Itu hal yang sangat bagus. Kita dapat merefleksi
apa yang terjadi di masa lalu,” kata pria asal Nigeria itu. Ia juga berharap
kerjasama antar Indonesia dengan negara-negara Afrika dapat terus berlanjut.
Pun penanggung
jawab acara sekaligus gubernur HIMHI Cindra Hariansyah, mengungkapkan jika
mengingat sejarah terjadinya pertemuan antar negara Asia-Afrika adalah penting.
“Sangat penting. Kalau 60 Tahun yang lalu tidak ada KAA mungkin selamanya kita
masih ada dalam masa penjajahan,” ungkapnya.
Hal senada juga
diungkapkan oleh peserta acara Yovita Omega D (HI’12) yang mengatakan jika
sejarah bukan hanya untuk dikenang. “Bukan cuma untuk dimonumenkan. Pokoknya
kamu tahu, ya kamu aplikasikan. Sejarah itu penting karena itu adalah ilmu,”
katanya. (Ruli)
Beri Komentar