Pertunjukan Ngieng-ngieng, Jalan si Besi Berani by Kemal Ferdiansyah
BPPM, Press Release --Koloni Teater adalah sebuah kelompok yang digagas oleh Kemal Ferdiansyah pada 2 Juni 2016 lalu, yang mendapat dukungan oleh belasan aktivis teater di Bandung. Mempersembahkan pentas pertamanya : NGIENG-NGIENG – Jalan Si Besi Berani karya/sutradara: Kemal Ferdiansyah pada akhir bulan oktober ini (28/10-29/10).
Mengisahkan tentang Seseorang bernama Subur Batilega memperjuangkan kedudukan dan jabatannya, serta berusaha mempertahankannya dengan berbagai macam cara. Pembalakan hutan secara liar diam-diam dilakukan untuk memodali kehidupan pribadi dan politiknya. Dengan begitu ia memiliki modal yang kuat untuk terus menaikkan jabatannya dan menyingkirkan saingan-saingan pribadi dan politiknya. Bekerja dengan cara liar seperti itu membuatnya kehilangan rasa empati terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Sensitifitasnya yang makin tinggi justru adalah rasa terancam, bahkan oleh kritikan halus yang dibawakan dalam bentuk nyanyian seorang musisi bernama Wani.
Melalui pementasan ini, publik diajak bercermin pada peristiwa yang merupakan cetak biru kehidupan sehari-hari. Sebab seni budaya merupakan medium efektif untuk melakukan penyadaran publik dan perluasan isu-isu humanis dengan cara yang apik dan menghibur. Mengingatkan kembali publik mengenai pentingnya rasa humanisme dan sadar lingkungan, mengingat saat ini banyak terjadi penyingkiran hak-hak manusia sekaligus perusakan lingkungan yang menyebabkan kerusakan di berbagai sektor kehidupan. Publik penting untuk diingatkan kembali agar dapat menggiatkan keeratan solidaritas humanisme dan sadar lingkungan demi kesejahteraan bangsa yang kaya: Indonesia.
Pentas NGIENG-NGIENG (Jalan SI Berani) ini diadakan pada:
Jumat, 28 Oktober 2016 | Pukul 13.30 dan 16.00 WIB
Jumat, 29 Oktober 2016 | Pukul 13.30 dan 19.30 WIB
Bertempat di GK. Rumentang Siang
Jalan Baranang Siang No. 1, Bandung
HTM :
Rp. 20.000 (Pelajar),
Rp. 25.000 (Mahasiswa & Umum)
Pentas ini terbuka untuk pelajar, mahasiswa dan umum, dengan harga tiket yang memadai. Untuk reservasi bisa hubungi: Maudy Widitya ( 0813 1322 6565)
Mengenai Kemal Ferdiansyah
Lahir di Bandung, 1 Juni 1978. Bermain drama pertama kali bersama Laskar Panggung tahun 1996. Tahun 1999 terlibat dengan Studiklub Teater Bandung lalu menjadi siswa Acting Course angkatan 14 tahun 2000. Terlibat juga dengan kelompok Actors Unlimited dan mainteater sejak tahun 2003. Bersama kelompok-kelompok tersebut terlibat sebagai aktor, tim artistik, pimpinan pentas dan asisten sutradara.
Tahun 2005, mulai menyutradarai di beberapa kelompok Teater di Bandung yang mengangkat karya drama “Semar Gugat” (2005) karya: N. Riantiarno, “Kapai Kapai” (2007) & “Kisah Cinta” (2013) karya: Arifin C. Noer, serta “Ben Gotun” (2012) karya: Saini KM.
Karya naskah sendiri yang pernah disutradarainya, yakni: “Drama Aktor Mencari” (2005). “Drama Kuburan Air -Bagi Aceh-“ (2009), “Drama Komedi Hitam” (2012), dan “NGIENG-NGIENG (Jalan Si Besi Berani) (2016)
Informasi lebih lanjut:
Osi Prisepti (0822 9866 8061)
e. koloni.teater@gmail.com cc. osiprisepti1@gmail.com
Mengisahkan tentang Seseorang bernama Subur Batilega memperjuangkan kedudukan dan jabatannya, serta berusaha mempertahankannya dengan berbagai macam cara. Pembalakan hutan secara liar diam-diam dilakukan untuk memodali kehidupan pribadi dan politiknya. Dengan begitu ia memiliki modal yang kuat untuk terus menaikkan jabatannya dan menyingkirkan saingan-saingan pribadi dan politiknya. Bekerja dengan cara liar seperti itu membuatnya kehilangan rasa empati terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Sensitifitasnya yang makin tinggi justru adalah rasa terancam, bahkan oleh kritikan halus yang dibawakan dalam bentuk nyanyian seorang musisi bernama Wani.
Melalui pementasan ini, publik diajak bercermin pada peristiwa yang merupakan cetak biru kehidupan sehari-hari. Sebab seni budaya merupakan medium efektif untuk melakukan penyadaran publik dan perluasan isu-isu humanis dengan cara yang apik dan menghibur. Mengingatkan kembali publik mengenai pentingnya rasa humanisme dan sadar lingkungan, mengingat saat ini banyak terjadi penyingkiran hak-hak manusia sekaligus perusakan lingkungan yang menyebabkan kerusakan di berbagai sektor kehidupan. Publik penting untuk diingatkan kembali agar dapat menggiatkan keeratan solidaritas humanisme dan sadar lingkungan demi kesejahteraan bangsa yang kaya: Indonesia.
Pentas NGIENG-NGIENG (Jalan SI Berani) ini diadakan pada:
Jumat, 28 Oktober 2016 | Pukul 13.30 dan 16.00 WIB
Jumat, 29 Oktober 2016 | Pukul 13.30 dan 19.30 WIB
Bertempat di GK. Rumentang Siang
Jalan Baranang Siang No. 1, Bandung
HTM :
Rp. 20.000 (Pelajar),
Rp. 25.000 (Mahasiswa & Umum)
Pentas ini terbuka untuk pelajar, mahasiswa dan umum, dengan harga tiket yang memadai. Untuk reservasi bisa hubungi: Maudy Widitya ( 0813 1322 6565)
Mengenai Kemal Ferdiansyah
Lahir di Bandung, 1 Juni 1978. Bermain drama pertama kali bersama Laskar Panggung tahun 1996. Tahun 1999 terlibat dengan Studiklub Teater Bandung lalu menjadi siswa Acting Course angkatan 14 tahun 2000. Terlibat juga dengan kelompok Actors Unlimited dan mainteater sejak tahun 2003. Bersama kelompok-kelompok tersebut terlibat sebagai aktor, tim artistik, pimpinan pentas dan asisten sutradara.
Tahun 2005, mulai menyutradarai di beberapa kelompok Teater di Bandung yang mengangkat karya drama “Semar Gugat” (2005) karya: N. Riantiarno, “Kapai Kapai” (2007) & “Kisah Cinta” (2013) karya: Arifin C. Noer, serta “Ben Gotun” (2012) karya: Saini KM.
Karya naskah sendiri yang pernah disutradarainya, yakni: “Drama Aktor Mencari” (2005). “Drama Kuburan Air -Bagi Aceh-“ (2009), “Drama Komedi Hitam” (2012), dan “NGIENG-NGIENG (Jalan Si Besi Berani) (2016)
Informasi lebih lanjut:
Osi Prisepti (0822 9866 8061)
e. koloni.teater@gmail.com cc. osiprisepti1@gmail.com
Beri Komentar