Header Ads

Global Warning Hilangkan Kota-Kota Besar Dunia

Via Google.co.id
Intermezzo, BPPM -- Pemanasan global atau Global Warning adalah naiknya suhu rata-rata bumi disebabkan oleh gas emisi yang berlebihan dan akan menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Tentu, apabila suhu rata-rata bumi meningkat sudah jelas akan mencairkan es kutub utara dan selatan. Pastinya kalian bertanya-tanya, gimana keadaan bumi jika es kutub utara dan selatan mencair? Bagaimana keadaan bumi setelahnya?

Kita harus ketahui bahwa es kutub mencair secara alami membutuhkan waktu kurang lebih lima ribu tahun lamanya. Tetapi akibat pemanasan global yang berlebih akibat gas emisi seperti; karbodioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer membuat es kutub utara dan selatan lebih cepat mencair.

Mencairnya es kutub utara dan selatan sepenuhnya akan menyebabkan naiknya air permukaan laut sebesar 65,8 meter. Dengan naiknnya permukaan air laut sebesar itu sudah cukup untuk kota-kota besar di dunia bahkan suatu negara akan tenggelam. Tidak hanya air permukaan laut yang naik secara derastis tetapi suhu rata-rata bumi akan meningkat tajam yang asalnya 14,4 derajat celcius menjadi 26,67 derajat celcius secara otomatis bumi akan semakin panas.

Semakin panasnya bumi dan naiknya permukaan air laut mengubah peta dunia yang ada sekarang ini. Bahkan beberapa negara akan menjadi sejarah apabila ini benar-benar terjadi akibat dari pemanasan global.

1. Asia 
www.nationalgeographic.com

Kota-kota besar seperti Jakarta, Bangkok, Singapura dan Soul akan hilang dari peta karena tenggelam bahkan China akan kehilangan sepertiga wilayahnya. Yang paling parah di asia adalah Bangladesh karena hilang menjadi sejarah akibat naiknya permukaan air laut. Bagaimana Indonseia? Bagian barat sumatra yang terkena dampak paling parah seperti; Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Jambi dan Bangka Belitung hanya menjadi sejarah. sama seperti hal dengan Sumatra, pulau Jawa dan Kalimantan kehilangan kota-kota besarnya. Sedangkan di Sulawesi dan Papua relatih aman dari ancaman naiknya permukaan air laut.

2. Eropa
www.nationalgeographic.com

Eropa termasuk terkena dampak paling parah mulai dari London, CopenHagen, Stockholm, Venice dan Helsinki menjadi kenangan. Paling parah adalah Belanda akan menjadi sejarah karena hilang dari peta akibat naiknya permukaan air laut.

3. Australia
www.nationalgeographic.com

Tidak ada perebuhan yang sangat mencolok dari Australia kecuali munculnya teluk baru hingga ke tengah-tengah benua.

4. Africa
www.nationalgeographic.com

Sama halnya dengan Benua Australia tak ada perubahan yang terjadi di Africa hanya Dakar dan bissau yang ternggelam. Jadi Africa relatif paling kecil terkena dampak dari naiknya air permukaan laut.

5. Amerika Utara
www.nationalgeographic.com

Di Amerika utara bagian timur kota-kota besar yang tenggelam seperti; Miami dan New York. Di bagian barat relatif aman hanya Los Angeles yang terancam keberadaannya. Di selatan terutama perbatasan Amerika dan Mexico hampir terputus oleh laut dan negara kuba teracam keberadaannya.

6. Amerika Selatan
www.nationalgeographic.com

Tidak banyak berubah dari Amerika selatan kecuali sungai nil yang berubah menjadi meluap dan munculnya teluk baru ke tengah negara Argentina.

Mengerikan bukan Naiknya Permukaan air laut? maka dari itu minimalisir efek rumah kaca dengan hilangkan penebang pohon ilegal dan melakukan reboisasi untuk mengurangi gas emisi di atmosfer. ditambah lagi kurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum untuk mengurangi gas emisi. Bumi rusak bukan karena oleh dirinya sendiri tapi oleh manusia lah yang semena-mena merusaknya.

Dani Setia






  

No comments