Header Ads

Menelitik Sejarah Batu Akik

Opini, Miftah -- Fenomena batu akik di bumi pertiwi, kian hari kian ramai diperbincangkan, dari mulai pelajar, dosen, bahkan pejabat sekalipun. Menjadi tren tersendiri bagi seseorang apabila memakai batu cincin tersebut. Karena keunikan dan khasiatnya, bahkan orang-orang rela mengeluarkan uang dari ratusan hingga jutaan rupiah sekalipun.

Sebenarnya batu akik mulai ramai lagi diperbicangkan bukan pertama kali terjadi di Indonesia, namun beberapa tahun yang lalu juga sudah banyak diperbicangkan. Contohnya  ketika Presiden SBY memberikan sebuah cincin kepada Presiden Amerika yaitu Barrack Obama.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah berasal dari manakah batu akik tesebut? Banyak yang berkata di pasaran, bahwa batu akik di Indonesia masih kalah jauh oleh batu asal luar negeri. Contohnya, saja menurut Mantan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, batu akik yang berserakan di pasar Indonesia sebagian besar berasal dari China, India, Myanmar, Srilanka, Mozambik, Taiwan, dan beberapa negara lain. "Pasar masih dikuasai batu mulia asal luar negeri," katanya seperti dikutip Liputan6.com.

Lucu untuk diperbicangkan, mengapa demikian? Karena sebuah batu, perak bahkan emas sekalipun itu ada karena adanya gunung merapi. Dan yang paling banyak memiliki gunung merapi adalah Negara Indonesia, 70 persen gunung berapi di dunia terdapat di Indonesia. Jadi mana mungkin dikatakan bahwa batu tersebut berasal dari India, Myanmar bahkan Taiwan? Sedangkan disana saya pastikan tidak terdapat gunung berapi.

Saya khawatir ketika batu akik ini menjadi tren masa kini hanya membuat orang tertipu dan mengerdilkan kita sebagai bangsa Indonesia. Padahal jelas-jelas batu akik ini berasal dari negeri dan daerah sendiri.

Pesan saya jangan kita melupakan sejarah dan menjadi warga yang tak tahu apa-apa tentang Negara ini, Negara yang kaya raya hanya saja banyak dari kita tak tahu bagaimana cara mengelolanya, sehingga kita menjadi manusia kerdil di Negara yang adil dan makmur ini.





Tulisan ini sebelumnya pernah diterbitkan di fesbukbantennews.com
 
Miftahul Farid Sukur 
Presiden BEM Universitas Pasundan Periode 2014-2015

No comments