Mahasiswa Hadapi UAS, Pengawas Kalem Jago Bikin Catatan!
Lengkong Besar, BPPM -- Sekitar 3.000 Mahasiswa FISIP Unpas mulai 1 - 15 Juni 2015 bakal menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) tahun ajaran 2015-2016. Berbagai persiapan telah dilakukan mahasiswa demi meningkatkan IPK mereka.
Menghafal materi ujian yang diprediksi bakal muncul dalam ujian tentu hal biasa bagi mahasiswa. Namun, dalam hal menghadapi pengawas di kelas, terkadang sering dilupakan mahasiswa yang ingin memakai trik-nya saat menemukan soal sulit.
Mahasiswa mungkin akan kesal jika mendapat pengawas yang dikenal killer, meskipun mahasiswa akan tetap kucing-kucingan dengan pengawas tersebut jika ada soal sulit, namun resikonya besar.
Lalu bagaimana jika mendapat pengawas yang kalem dan tetap ramah jika marah? BPPM Pasoendan sempat menanyakan hal ini kepada alumni yang sudah pengalaman mengikuti semua ujian semester semasa kuliahnya.
"Justru yang kalem ini berbahaya, terkadang mahasiswa anggap dia enggak bakal ngapa-ngapain mereka, padahal pengawas kalem lebih jago mencatat mahasiswa di buku pengawas yang kepergok nyontek," kata Fajar, Selasa (31/5).
Buku catatan tersebut, lanjut alumni Ilmu Komunikasi lulusan 2015 itu, jelas nantinya akan diserahkan kepada dosen mata kuliah terkait sebagai lampiran ketika dosen memeriksa kertas jawaban mahasiswa.
"Makanya jangan heran kalau ada mahasiswa yang tiba-tiba nilainya jelek meskipun kuliahnya rajin. Dapat catatan di UAS juga jadi salah satu faktor penilaian dosen, terutama menilai kejujuran," tutur Fajar. (Angga)
Menghafal materi ujian yang diprediksi bakal muncul dalam ujian tentu hal biasa bagi mahasiswa. Namun, dalam hal menghadapi pengawas di kelas, terkadang sering dilupakan mahasiswa yang ingin memakai trik-nya saat menemukan soal sulit.
Mahasiswa mungkin akan kesal jika mendapat pengawas yang dikenal killer, meskipun mahasiswa akan tetap kucing-kucingan dengan pengawas tersebut jika ada soal sulit, namun resikonya besar.
Lalu bagaimana jika mendapat pengawas yang kalem dan tetap ramah jika marah? BPPM Pasoendan sempat menanyakan hal ini kepada alumni yang sudah pengalaman mengikuti semua ujian semester semasa kuliahnya."Justru yang kalem ini berbahaya, terkadang mahasiswa anggap dia enggak bakal ngapa-ngapain mereka, padahal pengawas kalem lebih jago mencatat mahasiswa di buku pengawas yang kepergok nyontek," kata Fajar, Selasa (31/5).
Buku catatan tersebut, lanjut alumni Ilmu Komunikasi lulusan 2015 itu, jelas nantinya akan diserahkan kepada dosen mata kuliah terkait sebagai lampiran ketika dosen memeriksa kertas jawaban mahasiswa.
"Makanya jangan heran kalau ada mahasiswa yang tiba-tiba nilainya jelek meskipun kuliahnya rajin. Dapat catatan di UAS juga jadi salah satu faktor penilaian dosen, terutama menilai kejujuran," tutur Fajar. (Angga)
Beri Komentar