Seminar Lokal Ilkom Dalam Rangka Mendukung Mata Kuliah Filmologi
Lengkong Besar, BPPM -- Melihat film saat ini menjadi minat utama dalam kalangan mahasiswa, Prodi Ilmu Komunikasi dibantu oleh Himakom mengadakan seminar lokal mengusung tema Film Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi pada Kamis, (27/4).
Acara yang diselenggerakan di Aula Suradireja Kampus I Unpas ini bertujuan sebagai bentuk dukungan atas mata kuliah filmologi.
Dengan melihat fenomena mahasiswa yang hanya sebatas membuat film saja tanpa tahu bagaimana membuat konstruksi film dilihat dari perspektif ilmu komunikasi, Mochammad Ikbal selaku Ketua pelaksana berinisiatif mengadakan seminar ini.
"Walupun tidak detail dalam mempelajarinya, setidaknya mahasiswa bisa menuangkan pesan film dalam media audio visual" ujarnya.
Randi (Ilkom'15) menilai seminar ini sangat menarik dan memberi wawasan untuk mahasiswa. "Seminarnya sangat bagus dan cukup menarik, pematerinya sangat cocok, sehingga bisa memberikan pesan yang bermanfaat dan menambah wawasan. Semoga dengan adanya semianar ini mahasiswa bisa meningkatkatkan minatnnya dalam bidang film," ujarnya.
Salah satu pemateri dalam seminar ini Djati Waskito seorang ahli dalam bidang visual effect art director mengatakan bahwa untuk membuat film yang bagus, diperlukan cerita yang kuat, unik dan menarik.
"Kekuatan sebuah film adalah dari sebuah cerita, bagaimana kita membuat cerita yang menarik dan unik, mulailah dari hal yang terkecil, dijaman yang modern ini tidak ada alasan untuk tidak menciptakan sebuah film" jelasnya.
Tak luput, dihardirkan juga pemateri seminar Hanny Mustofa seorang film director, movie business & development, yang memberikan beberapa tips untuk mahasiswa yang menyukai dunia perfilman.
"Yang paling utama adalah lakukan semuanya dengan ikhlas, jujur dan cinta kasih. Berbicara kreativitas ruangnya sangat luas. Jangan pernah takut salah dan hindari sikap minder. Lakukan segala ide yang ada. Jangan berbicara materi dalam pembuatan film karena akan menjebak kreativitas kita. Semua film itu idealis, karena dapat dinikmati oleh dua pihak dan semua itu berasal dari ide kita," jelasnya.
Terkait pertanyaan bagaimana membuat sebuah film yang dapat disukai oleh semua orang Hanny menjelaskan menurutnya film bisa dimulai dari kejadian yang ada disekitar.
"Film bisa dimulai dari kejadian yang ada disekitar kita. Banyak karakter yang akan kalian pelajari dari lingkungan. Itulah yang saya lakukan sehingga saya yang seorang penari bisa menjadi sutradara. Dengan film kita bisa belajar rendah hati, dan menjadi lebih pemaaf, karena kita bisa memahami dan mempelajari suatu peristiwa," ujarnya.
Hanny berpesan, mahasiswa hari ini harus percaya diri untuk mempresentasikan ide-idenya untuk lebih maju. "Jadilah mahasiswa yang mandiri dan percaya diri. Tempatkan Tuhan ditempat yang paling indah dihidup kita," tutupnya.
(Victoria, Dhani, Rianawati)
Beri Komentar