Header Ads

Awal Mula Jeans, Dari Pelaut ke Penambang Emas

Penambang emas pada abad ke-18 menggunakan celana jeans saat bekerja.

Pasoendan.co— Menggunakan fashion item berbahan jeans merupakan hal yang tidak bisa terlewati pada masa kini. Semua golongan usia baik perempuan atau laki-laki pasti pernah, atau bahkan sering kali menggungakan jeans dalam kesehariannya.

Istilah jeans seringkali disama-artikan dengan denim, walaupun bahan yang digunakan hampir sama persis, ternyata kedua produk tersebut memiliki sejarah yang jauh berbeda.

Awal mula jeans di ciptakan oleh Levi Strauss pada tahun 1853. Pada awalnya celana ini di khususkan untuk pekerja kasar pertambangan. Levi Strauss atau Levi's mengenalkan produk buatannya dengan nama jeans, yang berasal dari Bahasa Italia 'Genoese'.

Istilah Genose ini juga ternyata punya makna tersendiri. Di Italia, Genose adalah sebutan untuk para pelaut di kota Genoa yang sering menggunakan pakaian berwarna biru.

Sedangkan denim adalah jenis kain yang digunakan untuk membuat jeans.

Istilah denim berasal dari Kota Nimes yang berada di Perancis, sebelumnya disebut dengan 'Serge de Nimes'  kemudian disingkat menjadi De nime, sehingga akrab di telinga kita dengan sebutan denim.

Bahan dasar pembuatan denim terdiri dari kain katun twill yang sangat kuat, terkadang pula denim terbuat dari wool dan sutra

Permukaan kain denim layaknnya karpet namun lebih tipis dan halus. Awal mula denim hanya mempunyai satu warna saja yaitu indigo, tetapi dengan perkembangan zaman yang cepat kita dapat menemukan berbagai macam warna.

Jauh sebelum Levi’s memproduksi jeans sebagai produk celananya, celana denim pertama kali di buat pada tahun 1560-an di Genoa, Italia, yang di rancang untuk kebutuhan angkatan laut, dikarenakan bahan denim yang kuat dalam keadaan basah dan kering.

Pada abad 18, jeans mulai masuk Amerika Serikat. Pemuda berumur 21 tahun bernama Levi Strauss berasal dari Bavaria (Jerman), Eropa. Ia memperkenalkan celananya untuk pertama kali pada tahun1850-an kepada para pekerja penambang emas di San Fransisco, Amerika. Dibantu oleh kawannya, Jacob Davis, pada tahun 1873 yang menawarkan penemuannya berupa rivets dan disini mereka mulai bekerja sama.

Rivets adalah komponen kecil yang terletak di sebelah kanan atas celana dan bagian saku belakang digunakan untuk menyimpan bahan hasil tambang, dikarenakan Jacob Davis sering mendapatkan keluhan pekerja tambang karena jahitan jeans sering lepas atau sobek oleh emas.

Pada akhirnya jeans menjadi simbol para pekerja tambang. Pada tahun 1885 jeans di jual dengan harga 1.50 US$ (atau sama dengan 34 US$ kalau diperkirakan pada tahun 2007).

Jeans semakin populer disebabkan pengaruh film koboi, dimana para koboi memakai jeans sebagai kostum mereka.

Tidak membutuhkan waktu lama jeans menjadi trend di kalangan pria tua maupun muda karena terpengaruh film koboi. Disitulah jeans merubah citranya sebagai simbol pekerja tambang menjadi simbol penampilan yang kasual.

Berlanjut tahun 1950-an setelah terjadinya Perang Dunia, tiba tiba jeans menjadi barang yang banyak di cari anak kalangan muda Amerika Serikat, hingga tahun 1960-1970-an menjadi trend Hippi di kalangan perempuan.

Seperti yang kita tahu bahwa Jeans telah menjadi pakaian kita sehari-hari untuk beraktivitas. Jeans yang dulunya hanya untuk para pekerja tambang, kini celana berwarna biru itu dapat dipakai oleh seluruh kalangan tanpa memandang status.



(M.Farhan/Berbagai sumber)

No comments