Melaksanakan Salat di Sela-sela Aksi
Massa aksi melaksanakan salat magrib berjamaah di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (30/9). (Azmi) |
Meski
beralaskan rumput lapangan dan masih menggunakan sepatu, bahkan beberapa orang masih
memakai pasta gigi di wajahnya, massa terlihat melakasanakan salat dengan khusyuk.
“Ketika
azan berkumandang malah ribut gini kan enggak baik. Setidaknya kita berhenti
sejenak untuk menjalankan salat magrib,” kata Chandra yang menjadi imam salat.
Ia
mengatakan meskipun sedang dalam situasi demonstrasi, tidak membuat gugur
kewajibannya sebagai seorang muslim untuk melaksanakan salat. “Soalnya dulu
juga Rasulullah ketika perang, mengajarkan kepada umatnya untuk salat dimana
pun, dalam keadaan apa pun,” ujarnya.
Sementara
sebagian massa melaksanakan salat, sebagian massa yang lain berbaris untuk
membuat barikade.
“Ya
takutnya masih ada tembakan gas air mata, kita jagain yang lagi salat,” kata
Reza, salah seorang yang ikut membuat barikade.
Setelah
salat selesai, suasana di sekitar Lapangan Gasibu mulai kondusif. Polisi
terlihat hanya berbaris dan massa aksi berkumpul secara terpisah-pisah.
Namun, sekitar 30 menit kemudian, situasi mulai memanas dan kericuhan kembali terjadi. Polisi terus memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata, hingga massa berlarian ke berbagai arah.
Azmi
Namun, sekitar 30 menit kemudian, situasi mulai memanas dan kericuhan kembali terjadi. Polisi terus memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata, hingga massa berlarian ke berbagai arah.
Azmi
Beri Komentar