Header Ads

5 Alasan Kurangnnya Peminat Transportasi Umum



Intermezzo, BPPM—Transportasi umum adalah alat berpergian ke suatu tempat atau tujuan dengan menggunakan transportasi yang di sediakan oleh pemerintah kota. Pada umumnya transportasi yang ada di Bandung adalah kereta, bus, angkot, maskapai penerbangan, taksi, kendaraan umum berbasis aplikasi seperti go-jek, dan lain-lain.

Tapi sayang warga Bandung belum begitu memanfaatkan transportasi umum ini. Warga Bandung lebih memilih kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum padahal beberapa transportasi umum telah meningkatkan pelayanannya, tapi tetap saja peminat yang menggunakan transportasi umum masih kurang. Dan ini alasan kenapa warga Bandung lebih memilih kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.

1. Angkot masih belum meningkatkan pelayanan dari dulu.
Angkot masih begitu saja dari awal ada di Indonesia. Mereka masih saja mengejar setoran yang membuat beberapa sopir berebut penumpang yang membuat pengemudi angkot ugal-ugalan di jalanan. Seandainnya tidak ugal-ugalan angkot “mengetem”  yang membuat tidak nyaman penumpang, dan dibandingkan bus ongkos angkot lebih mahal. Jadi penumpang angkot banyak yang beralih ke kendaraan pribadi karena kebiasaan buruk angkot ini.

2. Jangka waktu tunggu Bus masih terlalu lama.
Seperti kita tau dan kita rasakan beberapa jurusan bus waktu tunggunya lebih dari 30 menit. Sangat disayangkan padahal pelayanan kenyamanan di dalam bus sudah cukup baik dan memadai. Diharapkan pihak bus yang melayani masyarakat menambah armada busnya dan bersosialisasi lagi terhadap warga Bandung.

3. Belum ada transportasi yang terintegrasi dengan stasiun kereta api.
Pemerintah kota sangat meyakini bahwa kereta adalah solusi mengatasi kemacetan karena warga Bandung akan beralih dari kendaraan pribadi ke kereta api ini. Dan kereta api yang di Bandung pun sudah meningkatkan pelayanannya dan telah lebih baik dari sebelumnnya. Tapi disayangkan, tak ada transportasi yang ideal menuju stasiun ataupun setelah sampai stasiun menuju tujuan karena angkot yang masih bermasalah.

4. Transportasi umum masih belum tersebar hingga ke sudut kota
Transportasi umum masih banyak yang belum menyebar contohnya bus baru memiliki beberapa rute saja belum sampai ke sudut-sudut kota Bandung. Tapi Angkot yang telah menyebar ke sudut-sudut kota Bandung tetapi dengan pelayanan yang kurang memuaskan dan lebih mahal dari Bus dan banyak orang beralih ke kendaraan pribadi.

5. Semakin mudahnya cicilan kredit pembelian kendaraan pribadi
Dengan kemudahan cicilan yang ringan dan tidak dipersulitnya menyicil kendaraan pribadi menjadi pukulan telak terhadap pemerintah kota yang ingin mengatasi kemacetan. Alasannya jelas sekali banyak warga Bandung beralih ke kendaraan pribadi dan transportasi umum tidak berkembang dan ditinggalkan sedikit demi sedikit oleh warga Bandung yang membuat jalanan semakin macet dan semrawut. Namun pemerintah kota membuat jalan lebih lebar dan membuat flayover juga akan percuma seandainnya transportasi umum tak bisa berkembang. 

Dani S.R

Tidak ada komentar