Header Ads

Art Day, Pertahankan Seni Tradisional di Era Globalisasi

Lengkong Besar, BPPM -- Seni tradisional saat ini jarang dilirik banyak orang, khususnya generasi muda seperti mahasiswa. Divisi Art & Sport Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Hima-HI) FISIP Unpas mengadakan acara seni dengan tema “Wujud Seni Divisualisasikan dalam Harmoni”  di lapangan parkir tengah FISIP Unpas, Sabtu (18/4) lalu.

Art Day diselenggarakan untuk mewadahi mahasiswa FISIP yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya. “Akhir-akhir ini kan konsumsi masyarakat lebih ke boyband Korea gitu, maka kami mengusung tema tradisional,” ungkap Ketua Pelaksana, Elsa Fauzia (HI'13).

Kegiatan itu diisi oleh Himpunan Pelajar Maluku Utara (HIPMU), Teater SMA Puragabaya, Rampa Kendang Sadaya Unikom, dan perwakilan dari beberapa jurusan di FISIP Unpas. Enam belas orang dari HIPMU  menampilkan tarian Bambu Gila dan tarian Cahaya Ratu Moi yang artinya 101 cahaya.

Fauzi (IK'13) yang menonton acara Art Day berpendapat bahwa pertunjukan kebudayaan itu cocok untuk mahasiswa sebagai agen perubahan yang harus peka terhadap lingkungan budaya. "Acaranya bagus, selain melestarikan budaya juga menghidupkan kreativitas mahasiswa, namun nanti kedepannya fasilitasnya bisa lebih bagus lagi jadi yang nonton banyak," ungkapnya.

Selain itu, Pengisi acara Fahdi H Lengeh (32) dari HIPMU pun berharap agar acara ini dapat meningkatkan minat seni tradisional mahasiswa. “Semoga kedepannya mahasiswa lebih meningkatkan minatnya dalam mempelajari seni dan budaya," katanya. (Friska, Hasna)

Tidak ada komentar